
Faktor lain adalah adanya kesenjangan antara
kompetensi pemuda/masyarakat dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh
pasar kerja tidak seimbang. Selain itu, masih adanya anak putus sekolah
dan lulusan SD, SMP, SMA yang tidak melanjutkan pendidikan dan tidak
terserap dunia kerjaa atau berusaha mandiri karena tidak memiliki
keterampilan yang memadai. Sementara, di tempat-tempat tertentu masih
kurangnya sumber daya alam yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat
untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian mereka.
Danu Suwaandi salah satu Pemuda Asal Desa Majasari kecamatan Sliyeg Kabupten Indramayu mencoba membuat terobosan baru dengan beternak semut merah atau yang biasa dikenal masyarakat jawa pada umumnya semut rangrang, usaha semut rangrang adalah dari telurnya atau biasa kita sebut dengan kroto. "Saya mencoba usaha ini karena budidaya semut rangrang sangat mudah dan tidak seribet yang kita bayangkan", ungkap Danu. Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi inspirasi-inspirasi masyarakat muda lainnya untuk berwirausaha, sehingga mereka mampu mengembangkan sumber daya yang ada.(Humas Karang Taruna Bima Sakti)
Danu Suwaandi salah satu Pemuda Asal Desa Majasari kecamatan Sliyeg Kabupten Indramayu mencoba membuat terobosan baru dengan beternak semut merah atau yang biasa dikenal masyarakat jawa pada umumnya semut rangrang, usaha semut rangrang adalah dari telurnya atau biasa kita sebut dengan kroto. "Saya mencoba usaha ini karena budidaya semut rangrang sangat mudah dan tidak seribet yang kita bayangkan", ungkap Danu. Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi inspirasi-inspirasi masyarakat muda lainnya untuk berwirausaha, sehingga mereka mampu mengembangkan sumber daya yang ada.(Humas Karang Taruna Bima Sakti)
0 komentar:
Posting Komentar
Poskan Komentar Anda Untuk Kemajuan Kami