Sabtu, 14 September 2013

Wirausahawan Muda Bima Sakti

Kecenderungan pemuda selepas mengenyam pendidikan baik lulusan sekolah menengah maupun pendidikan tinggi adalah mencari kerja. Hanya sedikit dari mereka yang ingin langsung terjun untuk berwirausaha. Apakah karena memang anak bangsa ini dididik hanya untuk mencari kerja? Hal inilah yang akhirnya banyaknya pengangguran yang memngenyam pendidikan sekolah. Akibatnya pengangguran terus bertambah dan kemiskinan semakin sulit diatasi karena pemuda tidak banyak yang berwirausaha karena tidak mengenali potensi yang dimilikinya dan tidak mempunyai keterampilan.
 
Faktor lain adalah adanya kesenjangan antara kompetensi pemuda/masyarakat dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja tidak seimbang. Selain itu, masih adanya anak putus sekolah dan lulusan SD, SMP, SMA yang tidak melanjutkan pendidikan dan tidak terserap dunia kerjaa atau berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai. Sementara, di tempat-tempat tertentu masih kurangnya sumber daya alam yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat untuk mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian mereka.

 Danu Suwaandi salah satu Pemuda Asal Desa Majasari kecamatan Sliyeg Kabupten Indramayu mencoba membuat terobosan baru dengan beternak semut merah atau yang biasa dikenal masyarakat jawa pada umumnya semut rangrang, usaha semut rangrang adalah dari telurnya atau biasa kita sebut dengan kroto. "Saya mencoba usaha ini karena budidaya semut rangrang sangat mudah dan tidak seribet yang kita bayangkan", ungkap Danu. Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi inspirasi-inspirasi masyarakat muda lainnya untuk berwirausaha, sehingga mereka mampu mengembangkan sumber daya yang ada.(Humas Karang Taruna Bima Sakti)

0 komentar:

Posting Komentar

Poskan Komentar Anda Untuk Kemajuan Kami

Popular Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Modern Warfare 3