Minggu, 27 Maret 2011

PERMAINAN TRADISIONAL DESA MAJASARI

PERMAINAN TRADISIONAL DESA MAJASARI


Permainan Tradisional adalah asset budaya warisan leluhur yang juga harus dilestarikan oleh kita semua, permainan tradisional kini sudah jarang dan hampir tidak dimainkan lagi oleh anak-anak jaman sekarang. Mereka cenderung menggemari permainan-permainan elektronik sepeti Play Station, Game  Boy, dan sejenisnya yang sudah masuk kepelosok desa.
Tidak ada yang salah dengan masuknya teknologi tersebut ditengah tengah lingkungan kita tetapi dengan melupakan budaya maka lambat laun kita akan kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa yang berbudaya dan berperadaban.  Mari kita tengok Negara Jepang, sebuah Negara yang maju dengan teknologinya tempat dimana permainan-permainan virtual itu diproduksi, ternyata mereka tetap memegang teguh nilai-nilai budaya warisan leluhurnya.
Kebaikan dan keburukan adalah nilai-nilai yang terkandung dalam setiap kreasi budaya (budi daya) manusia, yang penting kita bisa mengambil nilai positifnya dari ekspansi teknologi tersebut. Disadari atau tidak ekspansi teknologi  itu akan memberikan manfaat dikemudian hari bagi anak-anak kita.
Karang Taruna Bima Sakti Desa Majasari di tahun 2011 ini mempunyai program kerja untuk mengkampanyekan permainan-permainan tradisional kepada adik-adik pelajar sekolah dasar dilingkungan Desa Majasari, sebagai langkah menyelamatkan asset budaya leluhur. Inventarisir yang dilakukan Tim kecil yang terdiri dari seksi pendidikan dan pelatihan , seksi pengembangan olah raga dan seni budaya belum sepenuhnya terkumpul, untuk itu kami menyambut baik setiap masukan tentang jenis permainan tradisional atau semua dolanan khas Desa Majasari.
Berikut adalah berbagai jenis dolanan (permainan) tradisional yang berhasil kami kumpulkan:

Gelatikan
Permainan gelatik atau gelatikan adalah hasil akulturasi budaya jawa dan sunda disamping budaya jawa pengaruh budaya pasundan juga kental di masyarakat kita. Permainan gelatikan ini dibutuhkan galah yaitu dua ranting pohon yang lurus, pertama seukuran panjang 40 cm sebagai tongkat pengungkit, dan yang kedua ranting seukuran 15 cm  sebagai peluru yang dilempar. Untuk melakukan permainan ini pertama kita gali lubang sebagai tempat mengungkit, cara bermain gelatik yaitu salah seorang mengungkit dan yang lain menagkapnya tugas penangkap adalah menagkap dan melempar kembali tanpa ditangkal/ atau ditangkis pengungkit, ketika tidak dapat ditangkis maka sipengungkit mati dan berganti posisi tetapi jika dapat di tangkis jarak jatuhnya galah peluru tadi dihitung dengan menggunakan galah/tongkat pengungkit. Yang paling banyak skor hitungan panjang jatuhnya galah peluru adalah sebagai pemenang.
Sodoran (atau Gobak Sodor)

Permainan ini lebih sering dilakukan anak-anak disaat bulan purnama setelah ba’da Isya. aturan permainanya : sebelum melaksanakan pemainan ini harus dibuat ruang bangun segi empat dengan enam ruang didalamnya, dan biasanya untuk membuat garis ini digunakan abu sisa pembakaran batu bata, permainan sodoran adalah kompetisi kelompok, dan  Kelompok yang mampu menyeberangi area kekuasaan lawan tanpa tersentuh, merekalah yang menjadi pemenang permainan tersebut.
Bon-bonan

Tidak ada penjelasan kenapa permaianan ini dinamakan bon–bonan, secara pengucapan kata, kata “Bon” mirip dengan “Bom” karena kata inilah yang ducapkan peserta permaian ketika bisa menyentuh batok kelapa yang dijaga kelompok masing-masing, mungkin yang dimaksud Bon adalah Bom yang secara pelafalan mengalami pergeseran sehingga lebih familier di lidah anak-anak dengan ucapan Bon.
Permainan Bon-bonan adalah permainan tim dan terdiri dari dua tim Masing-masing tim menguasai satu batok kelapa atau dijumpai didaerah lain di indramayu dengan menggunakan pokok pohon ataupun batu bata, kemudian masing masing tim maju satu-satu saling mengejek (bukan dengan ucapan) lawan dengan tarian-tarian kocak dan saling menyerang, jika tersentuh lawan, maka anggota tim itu akan mati dan di tawan, dan kawan-kawan timnya akan terus berusaha mnyerang dan membawa pulang tawananan dan menyelamatkan kawan yang ditawan tim lain, begitu seterusnya dan yang masih banyak anggotanyalah yang menang. Sekilas permaian bon-bonan ini mirip dengan strategi sederhana militer.


 Pata-patahan (patahan)

Permainan patahan lebih sering dimainkan anak perempuan tetapi tidak jarang juga anak laki-laki ikut dalam permainan ini, sebelum melakukan permainan ini terlebih dahulu membuat pola garis pada tanah biasanya pola berbentuk salib dengan beberapa kotak didalamnya, dan sebuah patahan genting sekira berukuran 5 cm2. Aturan permaiananya dimulai dari garis start peserta Berjinjit satu kaki dan melewati garis yang dibuat, ada beberapa rintangan yang menjadi aturan mulai dengan membawa patahan genting di atas kaki, diatas bahu, kepala  dan di kening sambil tetap berjinjit. Permainan ini melatih keseimbangan  dan pemenang permainan ini adalah peserta yang berhasil melewati berbagai macam rintangan.

Tebrasan / Umpet-umpetan (petak umpet)
Petak umpet adalah jenis permainan tradisional yang umum dan banyak dijumpai didaerah pedesaan diseluruh Indonesia, bedanya di desa Majasari Kecamatan Sliyeg, permainan ini yang ditunggu adalah tumpukan patahan genting yang berada pada sebuah lingkaran, tumpukan patahan ini berjumlah peserta yang ikut, permainan dimulai dengan hom pimpa dan yang kalah adalah penunggu kemudian patahan genting yang ditumpuk tadi di tengkar (dirobohkan) oleh salah satu peserta sembari si penunggu memebereskan petahan genting yang berserakan untuk ditumpuk lagi, peserta lain berlari dan mulai mencari tempat persembunyian, tugas penunggu tumpukan genting tadi adalah mencari dan menjaga tumpukan genting itu tetap kokoh, peserta yang ketahuan pertama oleh penunggu dengan kata kunci “Ongg! Adalah calon penunggu berikutnya tetapi ketika tumpukan genting tadi bisa di robohkan dengan kaki (tebras) tanpa ketahuan penunggu maka permainan berakhir dan dimulai dari awal lagi.

 
Endog-endogan (cublek –cublek sueng)

Jenis permaian ini terdapat juga di daerah Jawa tengah dan sudah ada di desa Majasari semenjak kita kecil, entah dibawa oleh leluhur kita ataukah eksodus guru lulusan SPG yang ditugaskan mengajari kita baca tulis di SD, karena masyarakat  Indramayu selama ini mengakui akar budayanya berasal dari daerah Jawa tengah kedua pernyataan tadi hanyalah sebuah kemungkinan .
Aturan permaianan dari endaog-endogan adalah salah satu peserta bersujud sedangkan peserta lain duduk melingkarinya. Dan seperti biasanya permaianan ini di awali dengan hom pim pa untuk mencari si penunggu. Peserta lain meletakan telapak tanganya dan kemudian salah satu peserta memutarkan batu dari setiap telapak tangan peserta sambil menyayikan cublek-cublek sueng sampai berakhirnya lagu,  dan tibalah saatnya batu disembunyikan di salah satu peserta yang dipercaya dapat menjaga rahasia. Tugas pennuggu adalah menebak pada siapa batu itu disembunyikan. Jika tertebak maka akan menggantikan penunggu dan jika tidak tertebak maka permaianan dimulai lagi.
Lompat tali
Meskipun ini permainan anak perempuan, anak laki-lakipun terkadang menikmatinya juga. Aturanya dua orang menjaga / memutar tali dan yang lain melewati putaran tali, ada juga yang melompat dengan rintangan tali yang tinnginya disesuaikan dengan tingkat kesukaran dari mulai di atas pusar, kepala dan sampai tingkat merdeka (tali ditinggikandengan mengangkat tangan ke atas) dan pemenang adalah mereka yang bisa melewati tali hingga tingkat “Merdeka”
Slintiran

Slintiran dapat dibuat dari tanah liat atau dari (bluluk) kelapa yang masih kecil yang bundaranya seukuran mata kaki, ditengahnya diberi lidi atau bambu. Asiknya permainan ini ketika slintiran kita adalah yang paling lama berputar, memberikan sensasi dan kebanggaan tersendiri.

Panggalan / Gangsing

Panggalan adalah tingkatan profesionalnya Slintiran, dimana tidak hanya anak-anak orang dewasa pun masih senang memainkan panggalan (gangsing). Aturan permaiananya sama yaitu siapa yang paling lama (leleneng) adalah yang menjadi pemenang.


0 komentar:

Posting Komentar

Poskan Komentar Anda Untuk Kemajuan Kami

Popular Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Modern Warfare 3